• DAERAH

    Masyarakat diminta hati-hati dan waspada adalah agar jangan terlibat dalam politik

  • NASIONAL

    Rael Count KPU RI Hasil Hituang Suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, sampai tanggal 19 Februari pukul 20.15 WIB

  • NASIONAL

    Real Count KPU RI Hasil Hitung Suara Legislatif DPR RI 2024, sampai tanggal 19 Februari 2024 pukul 20:00 WIB

  • PENDIDIKAN

    Demikian dikatakan Kepala SMPK Sta. Familia, Sikumana – Kota Kupang, Sr. Maria Regina Manis, PRR kepada wartawan

  • PENDIDIKAN

    Linus Lusi, mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI yang telah melakukan kegiatan ini

Rabu, 27 Maret 2024

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov NTT Lakukan Pasar Murah

Kupang, VoiceNews Id Dalam rangka Pengamanan Stabilissai Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Paskah dan Idulfitri 2024, maka Dinas pertanian dan Ketahanan Pangan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM), lewat Pasar Murah yang dilakukan di halaman Universitas San Pedro, Jalan Soekarno, Kelurahan Fontein, Kota Kupang, pada, Selasa (26/3/2024), sejak Pkl.09.00 Wita, sampai selesai.

Kepada Wartawan Media ini, Kepala Bidang Ketahanan Pangan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara timur, Ir. Victoria C. Do’o, mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilakukan dengan menggunakan dana yang bersumber dari Badan Pangan Nasional.

“Sumber dana dari Badan Pangan Nasional (Bapanas). Sedangkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT selaku Pelaksana Teknis,” jelas Victoria.

Dia mengatakan, kegiatan Pasar Murah ini, dilakukan dalam upaya menekan Inflasi dan membantu Masyarakat untuk memperoleh bahan pangan dengan harga dibawah Harga Pasar.

“Khusus beras untuk SPHP, merupakan beras intervensi dari pemerintah melalui Bapanas dan pelaksanaanya oleh Bulog. Dijual dengan harga Rp. 11.000 per kilogram, untuk menekan harga beras di pasar,” ungkapnya.

Ir. Victoria C. Do’o, menjelaskan lagi bahwa tujuan utama dari kegiatan tersebut agar masyarakat mendapatkan Bahan Pangan Murah, yaitu Beras, Telur, Ayam, minyak Goreng,  dan beberapa bahan kebutuhan lainnya.

“Sekarang harga beras lagi naik. Harga Eceran Teringgi (HET) beras Bulog dijual dengan harga Rp.57.500/5 Kg, maka harga 1 Kilogram yaitu Rp.11.500. Lewat pasar murah ini  dijual 1 Kilogram seharga Rp.11.000. Sehingga harga sekarung isi 5 Kilogram, sebesar Rp.55.000. , Selain itu, ada juga distributor lain yang Ikut dalam  GPM Ini, yang menjual kebutuhan minuman dan buah-buahan  dengan harga yang bervariasi dan terjangkau,”jelasnya.

UCAPAN TERIMAKASIH DARI WARGA

Ditemui di lokasi Pasar Murah itu, seorang warga bernama Agus (56 Tahun), mengucapkan terimakasih banyak kepada Pemerintah dan pihak-pihak terkait yang telah melakukan pasar murah sehingga masyarakat bisa terbantu.

“Kalau bisa Gerakan Pasar Murah ini dilakukan bukan hanya dalam rangka menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional Saja, melaikan dilakukan juga pada setiap bulan,”tutur Agus. (VN/PIT).

 

Share:

Selasa, 19 Maret 2024

Rapat Teknis Warisan Budaya Menjaga Marwah Budaya Daerah

Kupang, VoiceNews Id – Rapat Teknis Warisan Budaya yang dilakukan oleh BPK Wilayah XVI NTT, dengan melibatkan berbagai UPT Terkait dan Masyarakat Adat se NTT, banyak  mendapat tanggapan positif dari para peserta yang hadir.

Tema yang diangkat berjudul REVITALISASI NILAI-NILAI WARISAN BUDAYA, “Menata Arah Pemajuan Kebudayaan di Nusa Tenggara Timur, merupakan isu yang paling mendasar yang sangat diperlukan untuk memajukan kebudayaan di NTT.

Revitalisasi atau penggalakan kembali budaya tradisi local yang hampir punah yang kini dilakukan dengan upaya maksimal oleh BPK XVI NTT dengan melibatkan banyak kaum milenial dan masyarakat adat, merupakan hal yang amat positif untuk menjaga keberlangsungan kelestarian budaya lokal.

SILVESTER PETARA HURIT : RATEK MENJAGA MARWAH BUDAYA LOKAL

Salah satu peserta Rapat Teknis Warisan Budaya, Silvester Petara Hurit, yang juga adalah Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Flores Timur, mengatakan, kebudayaan berbasis data termasuk menjadikan Pokok-Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) sebagai salah satu dokumen yang diacu dalam penyusunan rencana pembangunan.

Katanya, Walau banyak kekurangan dan keterbatasan, atau masih banyak  hal yang belum sesuai harapan, namun kita semua berupaya agar kebudayaan semakin mendapat tempat dalam desain dan prioritas pembangunan daerah.

Silvester Petara Hurit, yang juga adalah Alumnus Jurusan Teater Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) di Bandung (ISBI sekarang), mengatakan, dalam konteks Flores Timur, Pendanaan, SDM Teknis, serta Kelembagaan dan Infrastruktur Kebudayaan masih menjadi kebutuhan yang krusial saat ini.

Pendiri Nara Teater di Flores Timur tahun 2016 itu, mengatakan bahwa karena kompleksitas dan luasnya obyek pemajuan kebudayaan yang ada, maka kerja gotong royong sangat penting dilakukan dengan mengutamakan sinergisitas dan kontuinitas.  

“Ini investasi mental, investasi kemanusiaan yang perlu mendapat perhatian yang serius jika kita tak mau kehilangan marwah sebagai bangsa yang berbudaya dan berkeadaban,” ungkap  Silvester Petara Hurit yang juga aktivis Kebudayaan di Flores Timur Tersebut.

 

 

 

OKRAN K.R. BETTY :  RATEK MEMBERI RUANG MAJUKAN BUDAYA DAERAH

Sementara peserta Rapat Teknis Warisan Budaya dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Okran K.R. Betti, yang juga adalah Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS, memberikan pandangannya bahwa, pihaknya mengucapkan banyak terimakasih kepada BPK Wilayah XVI yang sudi melaksanakan kegiatan tersebut sehingga mereka bisa berkolaborasi dengan pemerintah pusat terkait target-target pemajuan kebudayaan yang diinginkan untuk di tindaklanjuti.

“Kami gembira karena kegiatan ini sangat postif. Lewat ini kami dapat mengetahui banyak hal teknis yang menjadi target utama pemerintah untuk segera ditindaklanjuti seperti Penyusunan Pokok-Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD), Peng-entrian data Dapobud,” ucap Okran.

Katanya, memang masih ada tantangan yang cukup berat karena setiap daerah memiliki problem yang berbeda untuk bisa menyelesaikan disebabkan beberapa faktor antara lain, tersedianya waktu yang cukup singkat, keuangan yang sangat terbatas, keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Walau masih banyak kekurangan, namun dari hasil Rapat Teknis ini, akan menjadi komitmen bersama kami untuk ditindaklanjuti demi Pelestarian Kebudayaan yang ada di daerah masing-masing,” jelas Okran.

UNTUK DIKETAHUI : TUJUAN RATEK WARISAN BUDAYA 2024

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT, I Made Dharma Suteja, menjelaskan kepada media ini bahwa dengan cakupan wilayah kerja yang cukup luas, maka untuk memajukan kebudayaan di NTT yang beragam tersebut, maka perlu di dilakukan kegiatan berskala regional, yang mampu memayungi koordinasi antara dinas yang memayungi kebudayaan di daerah, baik itu kabupaten maupun provinsi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT.

Karena itu maka dilakukannya Rapat Teknis Warisan Budaya dengan tema: REVITALISASI NILAI-NILAI WARISAN BUDAYA, “Menata Arah Pemajuan Kebudayaan di Nusa Tenggara Timur.

“Tujuan Kegiatan ini untuk memberikan ruang koordinasi dan sinkronisasi antara Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT dengan Organsasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengampu bidang kebudayaan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Menyusun perencanaan terhadap program dan anggaran yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 dalam rangka memenuhi tugas yang diemban oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT,” Jelas I Made Dharma Suteja.

Kata I Made, bahwa manfaat yang diharapkan dari kegiatan tersebut adalah,  Terwujudnya tata kelola program kerja dan sinergi antara Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT dengan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota sehingga kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam bidang kebudayaan bisa berjalan dengan efektif, efisien serta memberikan dampak positif bagi masyarakat. Tersusunnya perencanaan program dan anggaran Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT.

“Kegiatan Rapat Teknis Warisan Budaya ini, kami lakukan dari tanggal 18 sampai 20 maret 2024. Kami BPK Wilayah XVI NTT, mengucapkan banyak terimakasih dan hormat atas kehadiran seluruh peserta serta nara sumber yang sudi bersedia hadir dan menyusekskan kegiatan ini,” Tutur I Made, menutup pembicaraan. (VN/Sam TGD)

 

 

Share:

BALAI PELESTARIAN KEBUDAYAAN XVI LAKUKAN RATEK

Kupang, VoiceNews Id Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI Nusa Tenggara Timur Menggelar Rapat Teknis Warisan Budaya di Kota Kupang, pada, Senin, Tanggal 18 sampai dengan Tanggal 20 Maret 2024.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Aston, berlokasi di Kelurahan Kelapa Lima Kota Kupang, dengan menghadirkan berbagai Unit Pelaksana Teknis terkait dan Masyarakat Adat dalam Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Dalam sambutan pembukaan, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT selaku penyelenggara, I Made Dharma Suteja, mengatakan, Nusa Tenggara Timur (NTT) miliki wilayah yang luas  dengan beragam etnis dan budaya yang menyebar pada 22 Kabupaten dan Kota. Karena luasnya wilayah tentu memerlukan koordianasi yang baik dan intens dengan Dinas Kebudayaan yang berada di daerah sehingga terjadi sinkronisasi yang sinergi antara pusat dan daerah.

“Untuk Kemajuan kebudayaan di NTT, perlu dilakukan kegiatan berskala regional, yang mampu memayungi koordinasi antara dinas yang memayungi kebudayaan di daerah, baik itu kabupaten maupun provinsi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT. Karena itulah kami melaksanakan Rapat Teknis Warisan Budaya ini dengan tema: REVITALISASI NILAI-NILAI WARISAN BUDAYA, “Menata Arah Pemajuan Kebudayaan di Nusa Tenggara Timur”. Jelas I Made Dharma.

I Made, menjelaskan, tujuan utama kegiatan tersebut adalah, Memberikan ruang koordinasi dan sinkronisasi antara Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT dengan Organsasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengampu bidang kebudayaan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Menyusun perencanaan terhadap program dan anggaran yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 dalam rangka memenuhi tugas yang diemban oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT.

Sedangkan manfaat yang di harapkan adalah,  Terwujudnya tata kelola program kerja dan sinergi antara Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT dengan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota sehingga kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam bidang kebudayaan bisa berjalan dengan efektif, efisien serta memberikan dampak positif bagi masyarakat. Tersusunnya perencanaan program dan anggaran Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT

“ Kami dari pihak Balai Pelestarian  Kebudayaan Wilayah XVI menghaturkan hormat dan terimakasih atas kehadiran bapak dan ibu semua, baik sebagai  tamu undangan pembukaan dan sebagai peserta aktif kegiatan Rapat Teknis Pelestarian Kebudayaan Tahun 2024,” tuturnya mengakhiri.

RAPAT TEKNIS WARISAN BUDAYA RESMI DIBUKA KADIS PENDIDIKAN

Setelah sambutan oleh penyelenggara, acara Rapat Teknis Warisan Budaya dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang, Dumuliahi Djami, mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Linus Lusi.

Dalam Sambutannya, Dumuliahi Djami, mengatakan bahwa kegiatan tersebut sangat penting untuk dilaksanakan demi kemajuan kebudayaan yang ada di NTT. Pihaknya memberikan apresiasi yang tinggi terhadap Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT yang mengandalkan koordinasi antar daerah kabupaten kota dan provinsi serta pusat sehingga dapat memajukan kebudayaan NTT yang terarah dan berkelanjutan.

“Ada berbagai budaya unik dan sacral yang tentu perlu dijaga kelestariannya seperti Jingitiu dan Merapu serta budaya sacral lainnya yang menyebar di NTT. Ada begitu banyak seni-seni tradisi yang belum diangkat ke permukaan padahal memiliki nilai-nilai sangat luhur yang patut dicontohi bersama,” ungkapnya.

Katanya lagi, kehadiran dan kiprah BPK XVI di NTT Patutlah didukung oleh semua pihak terkait sehingga kinerja mereka dapat berjalan maksimal memajukan kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat NTT.

“Dengan Memanjat Puji dan Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan mewakili seluruh peserta yang hadir, saya membuka acara Rapat Teknis Warisan Budaya ini dengan resmi,”ucap Dumuliahi Djami, disambut tepuk tangan meriah dari ratusan peserta yang hadir.

PESERTA YANG HADIR DALAM PEMBUKAAN

Untuk diketahui bersama bahwa peserta yang hadir dalam acara pembukaan Rapat Teknis tersebut adalah, Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat yang diwakili Pamong Budaya Utama Ibu Dra. Christriyati Ariani, M.Hum. (Mantan Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Kepala Bappeda Provinsi NTT.Kepala Organisasi Perangkat Dinas yang Menangani bidang Kebudayaan di, Kabupaten/Kota di Wilayah NTT, Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Prov. NTT, Kepala Balai Guru Penggerak Prov. NTT, Kepala Kantor Bahasa Prov. NTT, Kepala LLDIKTI Wilayah XV Prov. NTT, Kepala BAN SM dan BAN Paud Prov. NTT. Kepala Stasiun TVRI NTT, Kepala Taman Budaya, Kepala Museum Negeri NTT.

Para Narasumber baik dari Kemendagri, Sesditjenbud Kemendikbudristek, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. NTT, Badan Pemeriksa Keuangan RI Perwakilan NTT. Pekerja Media Cetak, Televisi, Radio dan Media online, para Kepala Dinas atau yang mewakili (dinas yang membidangi kebudayaan se NTT), Kepala Bapelitbang  atau yang mewakili se NTT), dan Panitia Pelaksana dari BPK XVI NTT.

 NARA SUMBER DAN MATERI

 Para Nara Sumber yang memberikan Materi dalam  kegiatan ini adalah :

1.  Direktorat KMA : Program Prioritas Direktorat KMA di NTT

2.  Bina Bangda Kemendagri : Prioritas Penganggaran Kebudayaan dalam RPJMD/ Konektivitas PPKD dalam Penyusunan RPJMD

3.  Pokja PPKD Sesditjenbud : Penyusunan PPKD

4.  Diretktorat PTLK : Standarisasi Pengelolaan Museum Daerah

5.  Kepala Badan Pemeriksa Keuangan RI Perwakilan Provinsi NTT: Evaluasi Pengelolaan Kebudayaan di NTT (dalam perspektif auditor)

6.  TACB Provinsi NTT : Peran Penting Pembentukan TACB dan Penetapan CB di Kabupaten/Kota

7.  Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT : WBTB Sebelum dan Setelah Penetapan

8.  Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT : Sinergi Program/Kegiatan BPK Wilayah XVI tahun 2024. (VN/SamuelTGD)

Share:

Minggu, 10 Maret 2024

Pj. Gubernur Buka Kegiatan Bakti Sosial Operasi Katarak dan Penghijauan di Lingkungan RSUP dr.Ben Mboi

 

Kupang, VoiceNews.Id - Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake, SH, MDC meninjau Poli Mata dan Poli Jantung di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr.Ben Mboi, pada Jumat (8/3/2024). Selain meninjau fasilitas pada kedua poli ini, beliau juga berkesempatan berdialog bersama masyarakat yang berobat dengan didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Drg. Iien Adriany, M.Kes dan Jajaran Pimpinan dan dokter RSUP dr. Ben Mboi.

Usai meninjau Poli Mata dan Poli Jantung di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Ben Mboi, kemudian dilanjutkan dengan acara Bhakti sosial Dharma Dexa Operasi Katarak bertemakan “Melihat Lebih Jelas” yang berkerja sama dengan RSUP dr. Ben Mboi dan RSUP Prof. W.Z. Johannes. Selain itu juga dilaksanakan penyerahan secara simbolis donasi dari Dharma Dexa dan Argon Peduli kepada para perwakilan penerima donasi kemudian diakhiri penghijauan lingkungan dalam bentuk penanaman pohon di sekitar areal halaman RSUP dr. Ben Mboi.

Coorporate Affairs Director Dexa Group Tarcisius Tanto Randy dalam sambutannya atas nama Dexa Group menyampaikan terima kasih dikarenakan Dexa Group diberi kesempatan membantu masyarakat Kota Kupang dibidang kesehatan melalui operasi katarak gratis dan penanaman pohon sebagai kontribusi penghijauan guna ketersediaan oksigen bagi masyarakat.

“Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang farmasi nasional yang berdiri sejak tahun 1969, Dexa Group mendedikasikan setiap keahlian untuk bidang kesehatan. Kegiatan hari ini merupakan perwujudan Peduli kepada sesama dan lingkungan”, ujar Tanto.


Selanjutnya Direktur Utama RSUP dr Ben Mboi, dr. Annas Ahmad pada kesempatan yang sama menyampaikan, kerja sama antara Dexa Group dan RSUP dr. Ben Mboi dapat membawa harapan dan ‘angin segar’ bagi masyarakat NTT.

Menurut Beliau, pada kegiatan Bhakti sosial Operasi katarak “Melihat Lebih Jelas” ini terdapat 18 pasien yang dinyatakan lolos tes untuk mengikuti operasi katarak dari total seratus pasien yang telah mendaftarkan diri.

Pj. Gubernur NTT Ayodhia Kalake dalam sambutannya menyambut gembira serta berterima kasih atas terlaksananya kegiatan bakti sosial yang diinisiasi oleh Dexa Group bekerja sama dengan RSUP dr. Ben Mboi untuk melakukan kegiatan operasi katarak gratis serta penghijauan lingkungan.

“Kegiatan ini tentunya sangat membantu para penderita katarak terutama dari kalangan masyarakat tidak mampu. Saya berharap  para peserta yang mengikuti kegiatan operasi gratis katarak untuk tetap menjaga kesehatan khususnya kesehatan mata. Pada kesempatan ini, kita juga akan melakukan penghijauan di lingkungan sekitar RSUP dr. Ben Mboi,” Ungkapnya.

Menurut Ayodhia, sebagai salah satu Rumah Sakit Pusat terbesar dan terlengkap di  kawasan Timur Indonesia, lingkungan yang asri  di kawasan Rumah Sakit ini tentunya akan sangat membantu orang sakit yang datang berobat dan dirawat di sini agar cepat pulih.

“Saya berharap para tenaga kesehatan yang bekerja di RSUP ini dapat memberikan pelayanan yang terbaik  dan profesional kepada masyarakat NTT. Dengan peralatan kesehatan yang modern dan kiranya kehadiran RSUP dr. Ben Mboi dapat menjadi kebanggaan masyarakat NTT,” Jelas Ayodhia.

Turut hadir pada kegiatan ini, Presiden Direktur PT. Medela Potentia, Krestijanto Pandji dan Perwakilan RSUD Prof. Dr W.Z Johannes.

Demikian siaran Pers ini dibuat untuk dipublikasikan. Video selengkapnya dapat disaksikan melalui youtube channel Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT. (VN/Fegas)

Sumber : Siaran Pers Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT

Penulis : Astrid Jeanette

Foto: Yohanes Soli

Video : Adi Hau

 

 

Share:

Jumat, 08 Maret 2024

Presiden Buka BRI Microfinance Outlook 2024

 

Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bagi ekonomi Indonesia dalam sambutan pembukaannya pada acara BRI Microfinance Outlook 2024 di Menara BRILiaN, Jakarta, Kamis, 7 Maret 2024. Foto: BPMI Setpres/Rusman

Jakarta,VoiceNews Id - Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bagi ekonomi Indonesia dalam sambutan pembukaannya pada acara BRI Microfinance Outlook 2024 di Menara BRILiaN, Jakarta, Kamis, 7 Maret 2024. Presiden mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 65 juta UMKM di Indonesia, yang berkontribusi sebesar 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dan menyerap tenaga kerja sebesar 97 persen.

“Sebuah angka yang juga sangat besar sekali. Oleh sebab itu, kalau kita memberikan perhatian khusus kepada UMKM itu tidak salah,” ujar Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi pun memberi apresiasi kepada BRI atas keberhasilannya dalam mengimplementasikan perbankan digital hingga ke tingkat warung kecil, dengan mengelola 740 ribu agen BRILink dan transaksi tahunan mencapai Rp1.400 triliun. Inisiatif ini dianggap telah mengurangi dominasi rentenir dan memperkuat sektor keuangan mikro.

“Urusan yang kecil-kecil yang sebelumnya itu diurusi oleh rentenir-rentenir dan diurusi oleh bank titil di mana-mana, sekarang diambil alih oleh BRI. Ini juga yang harus kita apresiasi,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Presiden menyinggung tentang bantuan pemerintah dalam bentuk subsidi untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp46 triliun, yang bertujuan menurunkan suku bunga bagi usaha mikro dan kecil. Presiden juga menyoroti pertumbuhan signifikan dalam program pembiayaan mikro, seperti holding BRI UMi dan PNM Mekaar, dengan peningkatan jumlah nasabah yang signifikan.

“Tadi di UMi nasabahnya 8,2 (juta), PNM Mekaar nasabahnya sudah 15,2 juta. Saya ingat PNM Mekaar di tahun 2015 itu nasabahnya baru 400 ribu kurang lebih, sekarang sudah sampai 15,2 juta. Grameen Bank, Bapak Muhammad Yunus itu dapat nobel karena Grameen Bank mempunyai nasabah 6,5 juta. Ini harusnya Pak Dirut Pak Sunarso sudah diberi nobel, harusnya,” jelasnya.

Dalam bagian akhir sambutannya, Presiden Jokowi mengapresiasi peningkatan kualitas produk UMKM, termasuk peningkatan kemasan dan penjenamaan (branding), sebagai faktor penting dalam memperkuat daya saing dan kemampuan ekspor UMKM Indonesia. Presiden pun memberikan beberapa contoh sukses UMKM, antara lain produk kerupuk rajungan “Mama Muda” dan sambal bawang “Lontara”, yang telah berhasil menembus pasar ekspor.

“Dengan kemasan seperti ini, ini usaha kecil usaha rumah tangga kreditnya Rp5 juta tapi bisa mengemas seperti ini, ini luar biasa. Inilah yang harus terus kita dorong, bank mendorong, pemerintah mendorong, ini akan memperkuat daya saing kita kalau ini bisa masuk ke ekspor. Ini sudah ekspor ke Brunei dan Malaysia, dan kreditnya baru Rp5 juta di PNM Mekaar,” paparnya.

Presiden menutup sambutannya dengan menekankan pentingnya dukungan terus-menerus dari sektor perbankan dan pemerintah untuk meningkatkan daya saing UMKM, yang akan memperkuat ekonomi nasional dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Menurutnya, acara BRI Microfinance Outlook bisa berperan sebagai platform penting untuk menentukan strategi dan arah pengembangan UMKM Indonesia di masa depan.

“Saya sangat menghargai diadakannya acara BRI Microfinance Outlook di setiap tahunnya. Ini kita bisa mendapatkan arah mana, strategi apa yang harus kita bangun agar UMKM kita betul-betul bisa berdaya saing, bisa berkompetisi dengan negara-negara lain,” tandasnya.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan tersebut antara lain Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Direktur Utama PT BRI Tbk Sunarso, dan Komisaris Utama BRI Kartika Wirjoatmodjo.

Sumber : (BPMI Setpres)

 

Share:

KASUS VINA TERBONGKAR

IKLAN BANNER

GALERY BUDAYA SUMBA

Label

PANORAMA PANTAI LAMALERA

BERITA TERBARU

GALERY BUDAYA MASYARAKAT SABU