Presiden Joko Widodo
menyampaikan keterangannya di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit
Konawe, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Selasa, 14 Mei 2024.
Foto: BPMI Setpres/Vico
“Pemerintah sangat
mengapresiasi atas telah diterimanya Indonesia sebagai anggota OECD. Ini
penting sekali karena organisasi untuk negara-negara maju,” ujar Presiden.
Lebih lanjut, Presiden
Jokowi menekankan bahwa ini adalah langkah signifikan Indonesia untuk mengakses
lebih luas lagi pada investasi global dan sumber daya keuangan internasional
yang bermuara pada kebermanfaatan bagi bangsa dan negara.
“Kita harapkan dengan kita
masuk ke sana, ini akan mudah mengakses ke investasi, mudah mengakses ke
lembaga-lembaga internasional yang bermanfaat bagi negara kita,” terangnya.
Selain itu, Kepala Negara
juga menambahkan bahwa keanggotaan di OECD akan membantu Indonesia menghindari
perangkap pendapatan menengah atau middle income trap. Bergabungnya Indonesia
ke OECD juga diharapkan mampu mendorong transisi Indonesia menjadi negara maju.
“Saya kira OECD akan
memberikan manfaat yang konkret bagi kita, terutama agar kita tidak terjebak
pada middle income trap dan kita bisa melompat menjadi negara maju karena
memang di situ aturan mainnya banyak sekali yang harus kita ikuti dan ini akan
mendisiplinkan kita untuk bisa masuk ke tujuan kita menjadi negara maju,”
ungkap Presiden.
Sebelumnya, Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa 38 negara
anggota dari OECD telah menyetujui Indonesia untuk masuk menjadi salah satu
anggota organisasi itu. Menko Airlangga juga mengatakan bahwa pihaknya sudah
menerima peta jalan bergabungnya Indonesia menjadi anggota OECD dalam pertemuan
dengan anggota OECD di Paris pekan lalu.
“Saya minggu lalu di Paris
menerima secara resmi road map (peta jalan) dari mereka. Dua negara yang
mendapatkan road map, satu Indonesia, yang kedua Argentina,” ujar Airlangga di
Jakarta, Sabtu (11/05) lalu. (Nel/vn)